genre : teenlit
cast : Ilham Fauzie dan Ayana Shahab
author : Fauziya Fitri
inspired by JKT48's song
***
Suara-suara teriakan para siswi perempuan semakin terdengar
kencang untuk menyemangati Ilham yang tengah bertanding dalam tournament kempo.
Siapa tak kenal Ilham, ia adalah siswa
populer di SMA ini. Semua siswa perempuan mengaguminya termasuk aku.
Senyumannyalah yang membuatku terpikat padanya, meski senyuman itu bukan untukku. Menyebut namaku saja rasanya tak mungkin karena ku cuma gadis pemalu yang hanya menyembunyikan perasaan ini sendirian.
Tak berharap banyak, ku ingin Ilham menyadari ketukan dari diriku, tapi.. hh~
Seusai pertandingan, ku sengaja menunggu Ilham, memberanikan diri untuk sekedar memberikan minuman.
“Emm, hai." Sapaku ragu-ragu saat Ilham berjalan didepanku ketika ia hendak ke ruang ganti.
“Iya?" jawabnya singkat.
“Emm, gue Ayana, sama
kayak loe kelas 11 juga" ucapku sedikit basa basi.
“Iya, gue tau loe." Benarkah itu? Aku hanya gadis
pendiam. Dari sekian banyak gadis yang terang-terangan mengejarnya, tapi kenapa
dia juga mengenalku? Senang rasanya.. Sebisa mungkin aku menyembunyikan
perasaan senangku.
“Eh, iya. Loe pasti pasti capek, gue bawa ini buat loe." Ucapku sambil menyodorkan sebotol minuman dingin pada Ilham dan ia menerimanya.
“I love you, baby." Lirihku, namun ucapanku itu masih terdengar oleh Ilham
sehingga sukses membuatnya tersedak saat menenggak minuman dariku, ia berbalik
menatapku.
“Tadi loe bilang apa?" tanya Ilham
“Gak bilang apa apa kok." Ucapku sambil menutup mulutku
dengan tanganku.
“Gue tau loe bilang apa, tapi gue mau loe bilang itu sekali lagi."
Pintanya. Aku bengong, perlahan ku melepas tangan dari bibirku. Ilham terus
menatapku seakan benar-benar ingin
mendengarkan ucapanku tadi.
“Emm, i love you, baby." Ucapku dengan suara pelan.
“I love you too." Perkataannya membuatku semakin bengong, tapi dia memamerkan senyuman khasnya yang ku suka.
“Gue mau jadi pacar loe, loe juga, kan?" Ucapnya lagi yang membuatku semakin tak percaya, tapi sepertinya tak ada kebohongan dari senyumannya. Aku pun mengembangkan senyum dan mengangguk mantap.
Sejenak, kami saling pandang dan melempar senyuman.
“Kita kan udah pacaran. Kalo gitu, loe cium gue." Kata
Ilham sambil menunjuk pipi cubbynya. Dengan tersipu aku pun mengangguk lalu perlahan
mendekati wajah tampannya.
“Ayanaa... Ayo bangun, nanti kamu telat lagi ke sekolah." Suara itu terdengar begitu jelas. Ku membuka mata, celingak celinguk mencari Ilham namun yang terlihat hanya mama yang duduk di tepi ranjang.
“Cepetan mandi, nanti kamu kesiangan." Suruh mama.
Aku hanya menghela napas saat mama pergi dari kamarku. Kenapa
harus di saat saat yang seru ku di bangunkan, kelanjutannya masih tertahan
begitu saja, padahal cintaku baru tersampaikan. Aku sering memimpikan Ilham,
tapi kali ini benar-benar seperti nyata.
Ya, aku memang tak pernah bisa menyampaikan perasaan ini
padanya. Meski ia tak pernah tahu, tapi ia adalah idolaku, kehadirannya terasa
bersinar dengan terang dalam hidupku, aku jadi tau arti cinta.
impian hanya sebatas impian. Aku ingin jadi kekasihnya, memeluknya. Kita berdua bagaikan sepasang kekasih, walau hanya didalam mimpi.
-end-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar